Negara Termurah Untuk Menambang Bitcoin, Indonesia Masuk?

Jakarta, CNBC Indonesia – Menurut studi, anda perlu mengeluarkan biaya listrik rata-rata rumah tangga sebesar $46.291 atau Rp707,74 juta untuk menambang 1 bitcoin (BTC). Namun, ada sebagian negara di belahan bumi ini yang menawarkan tarif lebih murah.

Hal ini bisa ditinjau dari perbedaan tarif listrik rumah tangga antar negara. Semakin murah harganya, maka proses penambangan koin kripto anda akan semakin profitable.

Eropa menjadi negara dengan rata-rata biaya listrik rumah tangga tertinggi, diperkirakan sebesar $85,767.84. Sebaliknya, wilayah Asia menawarkan biaya rata-rata terendah untuk penambang individu, yaitu US$20,635 per 1 Bitcoin.

“Wilayah ini merupakan satu-satunya wilayah di mana rata-rata biaya listrik rumah tangga menjadikan penambangan menguntungkan bagi penambang tunggal,” ujar laporan tersebut, dikutip pada Kamis, (24/8/2023).

Menurut riset yang dijalankan Coingecko.com, secara global, hanya 65 negara yang memberikan keuntungan untuk penambangan individu. Eropa mencakup lima negara-negara tersebut, sementara Amerika, terutama di Amerika Selatan dan Karibia, menawarkan peluang di delapan negara.

Lalu Afrika memiliki 18 negara, dan Asia menonjol sebagai kontributor paling banyak yaitu 34 negara. Sementara itu, biaya listrik yang paling mahal ada di Eropa, dengan sembilan dari 10 negaranya masuk dalam daftar tersebut.

Tabel berikut menjelaskan negara mana yang paling untung versus yang paling buntung untuk menambang bitcoin:

Negara Termurah Untuk Menambang Bitcoin

Negara Termahal Untuk Menambang Bitcoin

[Gambas:Video CNBC]