Maraknya media sosial membuat kita terjebak di lingkaran toksik. Harga diri seringkali dipermainkan dan juga dibentuk dengan berlandaskan tren kekinian. Sobat Medcom, tentunya kamu tidak ingin seperti itu.
Harga diri adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri yang tentunya akan berdampak juga pada kehidupan sosial. Harga diri yang sejati datang dari dalam, dari nilai-nilai, keyakinan, dan cara kita memandang diri sendiri.
Lalu, bagaimana caranya untuk mempertahankan dan meningkatkan harga diri tanpa diombang-ambing kehidupan media sosial masa kini? Dilansir dari Heathshots, begini empat cara menerapkannya!
1. Berhenti memandang orang lain sebagai kebahagiaan kita
Memberikan kesenangan kepada orang lain memang tidak masalah, tetapi tak jarang orang-orang kehilangan dirinya sendiri ketika melakukan itu. Kamu tak bisa bahagia jika terus mendahulukan kepentingan bahagianya orang lain.
Sebaiknya, kamu tetap memiliki porsi pas, di mana membahagiakan diri sendiri dan juga menyenangkan orang lain melalui sikapmu. Kamu perlu juga tanamkan bahwa tak semua orang setuju dengan opini dan sikap yang diberikan.
Tidak masalah dengan adanya penolakan dan tidak setuju dengan apa yang kamu berikan. Yang penting, kamu tetap semangat untuk menjadi orang baik dan pilihlah pertemanan yang membuatmu selalu berpikir positif.
2. Gambarkan batasan
Menetapkan garis batas untuk kehidupan sangat dianjurkan. Pahami bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan ‘tidak’ ketika ada sesuatu yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang kamu dalami.
Batasan adalah tanda harga diri dan menunjukkan kepada orang lain bagaimana kamu ingin diperlakukan. Selain itu, kamu juga perlu lantang untuk menerapkan garis batas antara orang lain dan kamu sendiri.
3. Belajar katakan tidak
Tak sedikit orang ragu untuk berkata tidak. Alasannya adalah karena mereka merasa tidak enak kepada orang lain dan juga takut kecewa. Namun, kamu perlu tahu bahwa mengatakan kata ‘tidak’ adalah hal yang perlu dipelajari.
Prioritaskan kebutuhan dan keinginanmu dan perhatikan batasanmu. Mengatakan tidak ketika diperlukan bukanlah hal yang egois. Hal ini adalah tindakan mempertahankan diri.
4. Punya tujuan
Individu yang memiliki tujuan menemukan kepuasan dalam hasrat, nilai, dan tujuan bermakna mereka. Kemungkinan juga mereka bisa melepaskan diri dari belenggu validasi eksternal dan merangkul nilai sejati mereka dengan percaya diri dan kepuasan.
Tak perlu untuk mencapai tujuan besar. Sekadar tujuan kecil seperti ingin tetap menjadi orang baik pun adalah tujuan. Tidak masalah jika belum mencapai tujuan besar, semua orang memiliki prosesnya masing-masing.
Aulia Putriningtias
(FIR)
Quoted From Many Source